Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur – Bertepatan di hari batik nasional 2023 ibu-ibu persit cabang ke-18 Kodim 0906/KKR dibantu sahabat tuli Tenggarong melakukan kegiatan membatik di mulai pada hari Jum’at hingga Minggu dan menghasilkan 6 motif batik dengan mengangkat kearifan lokal.
Hasil karya tersebut ditampilkan didalam workshop dengan dihadiri oleh pembina Persit Kodim 0906/KKR Dandim Letkol Jeffry Satria dan Ketua Persit Kodim 0906/KKR Hafiani Dwi Wulandari serta mengundang Sekretaris dinas koperasi dan UMKM Tenggarong, pegiat batik dan sahabat tuli sebagai juri di Aula Kodim 0906/KKR Jalan KH. Achmad Muksin, Tenggarong. Senin (2/10/2023).
Ibu-ibu yang juga Istri dari TNI wilayah Kodim 0906/KKR ini dibagi menjadi 6 kelompok untuk berlomba membuat batik sesuai kreasi sendiri dengan mengangkat tema kearifan lokal yang ada di Kalimantan dengan waktu 3 hari.
Hasilnya ada 6 motif batik dengan berbagai macam keunikan. Diantaranya, motif batik bunga anggrek hitam, bunga Wijaya Kusuma, batu bara, desing peluru, jenderal mabuk dan motif abstrak.
Ketua persit cabang 18 Kodim 0906/KKR, Hafiani Dwi Wulandari sangat bangga dengan hasil karya yang dihasilkan ibu-ibu persit selama tiga hari bisa menghasilkan karya yang luar biasa dengan menggandeng sahabat tuli sebagai pelatih.
“3 hari cukup singkat tapi menghasilkan 6 motif yang bagus, saya pun awalnya tidak menyangka ternayata ibu-ibu disini bisa membatik hingga bapak dandim bisa langsung hadir karena ingin melihat langsung,” kata Wulandari.
Istri dari Dandim 0906/KKR itu pun berharap persit Kodim 0906/KKR melalui karya batiknya bisa berkontribusi untuk kemajuan UMKM khususnya Tenggarong dalam menyambut berdirinya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Kedepannya dalam menyongsong IKN saya harap persit Kodim 0906/KKR bisa berperan serta mengenalkan budaya lokal lewat karya batik yang dihasilkan, saya juga berunding dengan juri ternyata motif batik itu bisa dipatenkan itu adalah gal yang luar biasa dan menjadi kebanggaan Kodim 0906/KKR,” ucapnya.
“Ya semoga batik ini tetap menjadi khas dan kebanggaan kita semua dan bisa memajukan persit Kodim, memajukan batik khas Kukar dan bisa terus berkreasi,” tambahnya.
Diakhir acara, penilaian para juri memenangkan kelompok lima dengan motif batik anggrel hitam karena sudah memenuhi 5 aspek. Yakni, Keunikan desain, proses cantingan (semuanya kompak), ada kearifan lokal, pewarnaan dan kreatifitas. (ad/aam)
