Beranda Uncategorized Tenaga Penyuluh Pertanian di Kecamatan Sebulu Masih Minim

Tenaga Penyuluh Pertanian di Kecamatan Sebulu Masih Minim

104
0
BERBAGI

Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur – Kecamatan Sebulu memiliki luas lahan pertanian mencapai ribuan hektar. Sebagian besar lahan tersebut ditanami padi, namun ada juga yang mengembangkan hortikultura seperti sayur-sayuran.

Namun, potensi pertanian di Kecamatan Sebulu belum tergali secara optimal. Salah satu faktor yang menjadi penghambat adalah kekurangan penyuluh pertanian.

Menurut Kordinator Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Sebulu, Loddy Yusrianta jumlah penyuluh pertanian di Kecamatan Sebulu masih jauh dari ideal.

“Disini desa ada 14, namun tenaga penyuluhnya hanya 7, seharusnya 1 desa 1 penyuluh. Memang selama ini formasi pengangkatan penyuluh dari pusat, yang ada tahun ini formasi PNS hanya tenaga kesehatan dan guru. Untuk itu, tenaga honor yang lolos seleksi T3D dialihkan ke penyuluh oleh Bupati,” ujar Loddy kepada awak media, Rabu (11/10/2023).

Ia menambahkan, bulan ini jumlah penyuluh di Kecamatan Sebulu berkurang menjadi 7 orang karena dua orang pensiun. Padahal, kebutuhan penyuluhan di daerah tersebut sangat tinggi mengingat luasnya lahan pertanian.

“Di Sebulu daerah potensial saja yang dilakukan penyuluhan. Seperti daerah yang banyak pertaniannya,” katanya.

Selain kekurangan penyuluh, petani di Kecamatan Sebulu juga menghadapi kendala lain seperti kurangnya alat mesin pertanian (alsin), pupuk, dan tenaga kerja.

“Tenaga petani disini sudah pada tua tanpa alsin lebih lama pengerjaannya. Mesin panen kurang, alsin kurang, mesin tanam padi kurang. Klo kebutuhan perlu banyak, 50 unit alsin diperlukan,” ungkapnya.

Ia berharap pemerintah pusat maupun daerah dapat memberikan perhatian lebih kepada sektor pertanian di Kecamatan Sebulu. Dengan demikian, kesejahteraan petani dapat meningkat dan produksi pangan dapat terjamin.

“Di Sebulu ada hortik sayur-sayuran di lima desa, Sumber Sari, Segihan, Tanjung, Manunggal Jaya, dan Sebulu Modern. Kita masih banyak yang kekurangan hasil. Idealnya 1 alsin 8 hektar. Jadi klo di Sebulu Modern lebih dari 100 hektar lebih itu baru sawah, belum yang lainnya,” tuturnya.(ADV/Diskominfo Kukar)

Share Now

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here