Beranda Daerah Desa Jembayan Siap Kelola Tiga Situs Wisata Bersejarah

Desa Jembayan Siap Kelola Tiga Situs Wisata Bersejarah

95
0
BERBAGI

Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur – Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), memiliki tiga situs wisata bersejarah yang siap dikembangkan menjadi destinasi wisata unggulan.

Ketiga situs wisata tersebut adalah makam Raja Kutai Kartanegara Aji Pangeran Sinom Panji Mendapa yang memerintah pada tahun 1635-1650, makam Aulia Habib Abdurrahman bin Husin bin Yahya, dan bunker Jepang peninggalan Perang Dunia II.

Sekretaris Desa Jembayan, Jamli, mengatakan bahwa pihaknya berencana akan mengelola ketiga situs wisata tersebut dengan baik agar dapat menarik minat wisatawan lokal maupun luar daerah.

“Kami ingin menjadikan Desa Jembayan sebagai desa wisata yang memiliki nilai sejarah dan religi. Kami juga ingin melestarikan warisan budaya dan sejarah yang ada di desa kami,” ujar Jamli, Kamis (19/10/2023).

Jamli menjelaskan bahwa makam Raja Kutai Kartanegara Aji Pangeran Sinom Panji Mendapa terletak di wilayah RT 1 Desa Jembayan. Makam tersebut merupakan salah satu situs kerajaan tertua di Indonesia yang masih terawat.

Sementara itu, makam Aulia Habib Abdurrahman bin Husin bin Yahya terletak di wilayah RT 15 Desa Jembayan. Makam tersebut merupakan makam seorang ulama besar yang dihormati oleh masyarakat setempat. Makam tersebut sering dikunjungi oleh peziarah dari berbagai daerah, baik siang maupun malam.

Selain itu, ada juga bunker Jepang yang terletak di wilayah RT 15 Desa Jembayan. Bunker tersebut merupakan peninggalan Perang Dunia II yang masih asli dan belum terurus. Bunker tersebut memiliki lokasi yang strategis karena berada di ketinggian dan dapat melihat pemandangan wilayah Loa Janan.

Jamli mengatakan bahwa pihaknya akan mengajukan anggaran kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Kukar untuk mengembangkan situs wisata bunker Jepang tersebut. Ia berharap bahwa situs wisata tersebut dapat menjadi sarana edukasi sejarah bagi anak-anak dan masyarakat.

“Kami ingin mengenalkan sejarah Perang Dunia II kepada anak-anak dan masyarakat. Mungkin banyak anak-anak Jembayan yang tidak tahu kalau di desa kami ada situs peninggalan Jepang. Kami ingin mereka tahu dan menghargai sejarah,” tutur Jamli.

Jamli menambahkan bahwa pihaknya juga akan melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan masyarakat sekitar untuk menjaga dan merawat ketiga situs wisata tersebut. Ia berharap bahwa masyarakat dapat mendukung program pengembangan wisata desa yang dilakukan oleh pemerintah desa.

“Kami berharap masyarakat dapat ikut menjaga dan merawat situs-situs wisata ini. Ini adalah aset desa kita yang harus kita lestarikan bersama-sama. Kami juga mengundang wisatawan untuk datang dan berkunjung ke Desa Jembayan,” pungkas Jamli.(ADV/Diskominfo Kukar)

Share Now

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here