Beranda Daerah Bank Sampah Syariah di Maluhu Donasikan Hasilnya untuk Langgar dan TPA

Bank Sampah Syariah di Maluhu Donasikan Hasilnya untuk Langgar dan TPA

153
0
BERBAGI

Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur – Bank sampah syariah menjadi solusi mengelola sampah sekaligus membantu warga di Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara. Bank sampah ini dikelola oleh Lurah Maluhu, Tri Joko Sukoco, bersama dengan pengurus bank sampah.

Bank sampah syariah ini mengumpulkan sampah-sampah yang bisa diolah, seperti botol plastik, dari warga yang menjadi nasabahnya. Sampah-sampah itu kemudian didonasikan untuk kepentingan sosial dan keagamaan di desa, seperti langgar dan tempat pembelajaran alquran (TPA) anak-anak.

“Kalau hasil bank sampah sendiri kami donasikan untuk langgar dan TPA anak-anak diwilayah kami, jadi dari warga kembali ke warga. Tapi kalau lancar dan banyak nanti kami bagi, untuk nasabahnya berapa persen dan untuk di donasikan berapa persen, nah ini kedepannya seperti itu,” kata Tri Joko Sukoco, Kamis (26/10/2023).

Selain itu, bank sampah syariah ini juga membuat produk-produk kerajinan dari sampah plastik, seperti baju, tas, tempat tisu, dan lain-lain. Produk-produk ini dipromosikan melalui pameran Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Kutai Kartanegara atau media online.

“Biasanya kami promosikan lewat pameran DLHK, kadang ada juga di online untuk menawarkan produk-produk kami ini,” ujarnya.

Tri Joko Sukoco menambahkan bahwa bank sampah syariah ini juga bekerja sama dengan DLHK dalam hal pelaporan data dan pelatihan. Ia berharap bahwa kedepannya bank sampah syariah ini bisa mendapatkan bantuan peralatan dari DLHK, seperti mesin pencacah sampah atau komposter.

“Karena sebagian diolah jadi produk untuk dijual lagi, yang tidak sempat kami olah itu kami jual ke pengepul. Selama ini hubungan kami dengan DLHK sangat baik, kami selalu dibantu dengan pelatihan-pelatihan, jadi setiap ada acara DLHK, kami pamerkan produk-produk kami yang sudah jadi,” ungkapnya.

Bank sampah syariah ini juga terbuka untuk menerima nasabah dari wilayah lain yang ingin bergabung.

“Nantinya kalau sudah berjalan semua, wilayah lain yang mau jadi nasabah bank sampah, kami terima dan terbuka saja karena itu bisa menjadi pemasukan, sehingga bisa memotivasi warga untuk berlomba-lomba mencari sampah yang bisa dijual,” tuturnya.(ADV/Diskominfo Kukar)

Share Now

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here