Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur – Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), masih menghadapi kendala dalam bidang kesehatan. Salah satunya adalah kurangnya tenaga kesehatan di daerah tersebut.
Sekretaris Camat Loa Janan, Muhammad Amrizal, mengungkapkan bahwa pemerintah daerah sudah mengalokasikan dana bantuan keuangan khusus desa (BKKD) untuk Puskesmas di Kecamatan Loa Janan. Namun, hal itu belum cukup untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat.
“Tenaga kesehatan disini masih kurang. Pusban atau pusat kesehatan berjalan akan dijadikan posyandu perima, yaitu posyandu yang melayani ibu hamil, bayi, dan balita,” kata Amrizal, Jumat (3/11/2023).
Amrizal menilai bahwa inisiatif tersebut merupakan terobosan yang luar biasa. Ia berharap bahwa hal itu bisa meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya ibu hamil, bayi, dan balita.
“Kalau menangani stunting menurut saya stunting itu bukan momok melainkan sebagai golnya tapi kehulunya banyak. Kalau berbicara soal kesehatan di tahun 2045, stunting untuk negara maju ya kita harus persiapkan dari sekarang,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa stunting bukanlah masalah utama yang harus diatasi. Ia mengatakan bahwa untuk mencapai negara maju di tahun 2045, Indonesia harus mempersiapkan kualitas masyarakat desa dan sumber daya manusia.
“Yang jelas terobosannya luar biasa yang dilakukan, karena dia sudah terbiasa dengan penempatan. Saya berharap terobosan ini bisa berdampak positif bagi masyarakat Loa Janan,” pungkasnya.(ADV/Diskominfo Kukar)