Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur – Sebagai daerah yang berkomitmen untuk mewujudkan transformasi digital, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) bekerja sama dengan Yayasan Rumah Inovasi Digital menggelar pengukuran Indeks Kompetensi Digital Aparatur Sipil Negara (ASN) Tahun 2023.
Pengukuran ini merupakan yang pertama di Indonesia dan bertujuan untuk mengukur kemampuan digital ASN Kukar dalam lima area kompetensi, yaitu literasi data dan informasi, kolaborasi dan komunikasi, kreativitas konten, keamanan digital, dan pemecahan masalah.
Bupati Kukar Edi Damansyah mengapresiasi kegiatan ini saat memberikan sambutan pada Rapat Koordinasi Manajemen Kepegawaian untuk Penguatan Penilaian Indeks Profesionalitas ASN di Hotel Novotel Balikpapan, Rabu (25/10/2023).
“Kegiatan ini sangat penting dan strategis karena akan menjadi dasar bagi pengembangan SDM ASN Kukar agar mampu menghadapi tantangan era digital. Saya berharap hasil pengukuran ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemerintahan di Kukar,” kata Edi.
Edi menambahkan, pengukuran ini juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang mendorong transformasi digital di seluruh sektor.
“ASN harus siap beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat. Kita harus memanfaatkan potensi digital untuk mempercepat pembangunan daerah,” ujarnya.
Menurut Edi, yang menarik dari pengukuran ini adalah prosesnya yang sangat efisien dan efektif.
“Dalam waktu satu hari saja, yaitu pada 4 Agustus 2023, kita berhasil mengukur kompetensi digital 10.303 ASN dari total 12.500 pegawai PNS dan PPPK di 94 unit kerja di lingkungan Pemkab Kukar. Ini adalah prestasi yang luar biasa,” puji Edi.
Sementara itu, Kepala BKPSDM Kukar Rakhmadi mengungkapkan, hasil pengukuran menunjukkan bahwa skor rata-rata Indeks Kompetensi Digital ASN Kukar adalah 2,3 dari skala 4.
“Ini artinya, secara umum ASN Kukar memiliki kemampuan digital yang cukup baik, namun masih perlu ditingkatkan lagi,” jelas Rakhmadi.
Rakhmadi berharap, hasil pengukuran ini dapat menjadi acuan bagi BKPSDM dan unit kerja terkait untuk merancang program-program pengembangan kompetensi digital ASN Kukar sesuai dengan kebutuhan masing-masing area.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan Yayasan Rumah Inovasi Digital untuk mendapatkan bimbingan dan dukungan dalam hal ini. Kami juga mengajak seluruh ASN Kukar untuk terus belajar dan meningkatkan kompetensi digital mereka agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat,” tutur Rakhmadi.
Tenaga Ahli Tenggarong Project dari Yayasan Rumah Inovasi Digital Firdaus Masyhur menjelaskan, metode pengukuran Indeks Kompetensi Digital ASN Kukar menggunakan kerangka kerja DigComp atau Digital Competence Framework for Citizens yang dikembangkan oleh European Comission.
“DigComp adalah sebuah standar internasional yang digunakan untuk mengukur kompetensi digital warga negara. DigComp terdiri dari lima area kompetensi, 21 kompetensi, dan delapan level kemampuan. Kami menggunakan alat ukur berbasis online yang disebut Digital Competence Assessment Tool (DCAT) untuk mengumpulkan data dari responden,” papar Firdaus.
Firdaus mengatakan, hasil pengukuran Indeks Kompetensi Digital ASN Kukar dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan perencanaan strategis bagi Pemkab Kukar dalam mengembangkan SDM ASN yang kompeten di era digital.
“Kami mengapresiasi komitmen dan kerjasama Pemkab Kukar dalam melaksanakan pengukuran ini. Kami berharap, pengukuran ini dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi daerah-daerah lain di Indonesia untuk mengukur dan meningkatkan kompetensi digital ASN mereka,” ucapnya.(Adv/Prokom Kukar)
