Beranda Daerah Pengembangan Pertanian di Samboja Barat untuk IKN Terhambat Kurangnya Drainase

Pengembangan Pertanian di Samboja Barat untuk IKN Terhambat Kurangnya Drainase

141
0
BERBAGI
Kawsan Pertanian di Kec. Samboja

Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur – Kecamatan Samboja Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu lumbung pangan bagi ibu kota negara (IKN) yang akan dibangun di provinsi tersebut. Namun, ada satu kendala yang menghambat pengembangan pertanian di wilayah itu, yaitu kurangnya drainase untuk pengairan.

Sekretaris Camat Samboja Barat, Budiman, mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung program validasi data pertanian yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kukar. Menurutnya, program tersebut sangat bermanfaat untuk mengefektifkan kegiatan-kegiatan yang ada di kecamatan Samboja Barat, baik dari APBD maupun dari pemerintah pusat.

“Yang jelas Samboja Barat ini kan masuk dalam salah satu destinasi IKN, salah satu program dari pak bupati bahwa, kabupaten Kukar ini kan salah satu ketahanan pangan untuk IKN,” kata Budiman, Jumat (3/11/2023).

Budiman menjelaskan bahwa Samboja Barat memiliki luas wilayah sekitar 60 ribu hektare, dengan sekitar 40 persen di antaranya merupakan lahan pertanian. Dia mengatakan bahwa komoditas unggulan di wilayahnya adalah padi, jagung, kedelai, dan sayuran.

“Jadi kami di Samboja Barat sebagai wilayah yang berpotensi untuk dikembangkan di pertanian, jadi kami dari kecamatan Samboja Barat mengupayakan bagaimana pertanian di Samboja Barat bisa mendukung program-program pemkab Kukar untuk menjadi salah satu ketahanan pangan,” ujarnya.

Namun, Budiman mengakui bahwa ada satu permasalahan yang selama ini menjadi kendala dalam pengembangan pertanian di Samboja Barat, yaitu pengairan. Dia mengatakan bahwa selama ini petani di wilayahnya lebih mengandalkan hujan untuk memulai pertanian.

“Karena tidak adanya drainase untuk pengairan di persawahan. Jadi kalau musim kemarau begini, kami tidak bisa menanam. Kalau musim hujan, kami bisa menanam dua kali setahun,” katanya.

Budiman berharap ada bantuan dari pemerintah pusat maupun daerah untuk membangun saluran irigasi yang bisa mengalirkan air ke lahan pertanian di Samboja Barat. Dia mengatakan bahwa hal itu sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani di wilayahnya.

“Kami berharap ada perhatian dari pemerintah pusat maupun daerah untuk membangun drainase pengairan di Samboja Barat. Karena itu sangat berpengaruh terhadap hasil pertanian kami. Kalau ada drainase, kami bisa menanam tiga kali setahun, dan hasilnya juga bisa lebih baik,” tuturnya.(ADV/Diskominfo Kukar)

Share Now

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here