Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur – Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), merupakan salah satu desa yang memiliki potensi pertanian yang besar. Desa ini menjadi penghasil tanaman pangan terbesar di Kukar, dengan luas wilayah 1.416 hektar dan hampir 80 persen lahan pertanian.
Kepala Desa Sumber Sari, Sutarno, mengatakan bahwa sumber utama penghasilan warga desa berasal dari sektor pertanian, tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan perkebunan.
“Tanaman pangan yang menjadi unggulannya adalah padi, yang sekali panen bisa menghasilkan 4 sampai 5 ton, setahun dua kali. Setahun bisa mencapai 80 ton, tapi di musim kemarau paling 50 persen bisa dipanen,” ujar Sutarno, Minggu (5/11/2023).
Selain padi, desa ini juga menghasilkan sayur-sayuran dan hortikultura, yang terletak di dua RT, yaitu RT 10 dan 9. Luas lahan untuk sayur-sayuran mencapai 50 hektar.
“Sayur-sayuran yang kami tanam antara lain bayam, kangkung, sawi, kubis, buncis, dan lain-lain. Kami menjualnya ke pasar dan tengkulak,” katanya.
Sutarno menambahkan bahwa di desa ini ada tujuh penggilingan padi yang membantu proses pengolahan hasil panen. Namun, ia mengaku bahwa belum ada pengelolaan khusus dari pihak desa untuk menampung hasil pertanian warga.
“Saat ini masih dari masyarakat sendiri yang mengurusnya. Rencananya, kami ingin BUMDes berperan untuk menampung hasil pertanian, bisa mengelola, dan membantu petani dalam pemasarannya,” tuturnya.
BUMDes Sumber Sari saat ini hanya bergerak di bidang penjualan bahan bangunan, sambodi (minuman tradisional), obat-obatan pertanian dan pupuk. Sutarno berharap BUMDes bisa berkembang dan memberikan manfaat bagi warga desa, khususnya petani.
“Kami ingin desa kami maju dan sejahtera, dengan mengembangkan potensi pertanian yang kami miliki,” pungkasnya.(ADV/Diskominfo Kukar)