Beranda Daerah Festival Musik Tradisional Swanantara Kukar, Geliat Budaya di Tengah Ibu Kota Nusantara

Festival Musik Tradisional Swanantara Kukar, Geliat Budaya di Tengah Ibu Kota Nusantara

136
0
BERBAGI
Bupati Kukar, Edi Damansyah Apresiasi Upaya Setiap OPD dan Masyarakat untuk Melestarikan Seni Budaya Tradisional yang ada di Kukar.

Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur – Suara jatung utang, alat musik tradisional Dayak Kenyah, menggema di halaman Kantor Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Rabu (22/11/2023). Alunan musik itu menandai pembukaan Swanantara Traditional Music Festival, sebuah festival musik yang khusus menampilkan musik-musik tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.

Bupati Kukar Edi Damansyah mengapresiasi kegiatan ini sebagai upaya melestarikan seni budaya tradisional yang ada di Kukar. Ia berharap festival ini dapat terus berlanjut dan dimasukkan dalam agenda Kukar Kaya Festival di masa depan.

“Dengan semangat yang tinggi diharapkan nantinya para pelaku seni budaya di Kukar lebih banyak lagi dan sekaligus nantinya bisa mengharumkan nama Kabupaten Kutai Kartanegara,” ujar Edi.

Festival musik tradisional ini didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI. Ahmad Mahendra, Direktur Perfilman, Musik dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, mengatakan festival ini merupakan tindak lanjut dari rekomendasi kongres musik tradisional yang bertujuan melihat segi hulu dan hilir perkembangan musik tradisional, termasuk kesejahteraan pelaku musik tradisional.

“Setelah dilihat, sangat perlu untuk diperbanyak mengenai festival musik tradisional ini agar dapat terus berkembang. Kegiatan ini sekaligus untuk memahami pemetaan dan upaya pelestarian pengembangan dan pemanfaatan musik tradisional agar musik tradisional bisa jadi tuan rumah dan sebagai diplomasi budaya,” jelas Ahmad.

Ahmad Mahendra menambahkan, Kukar khususnya Tenggarong dipilih sebagai lokasi festival karena memiliki nilai historis sebagai kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Ia berharap kabupaten ini bisa menjadi pusat kebudayaan terutama menyongsong Ibu Kota Nusantara (IKN).

Festival musik tradisional ini berlangsung selama empat hari, dari 22 hingga 25 November 2023. Sebanyak 12 grup musik tradisional dari lima provinsi se-Kalimantan ikut berpartisipasi dalam festival ini, antara lain Kaltim Tonika Ensemble, Panajam Paser Utara Sanggar Seni Luar Biasa, Mahakam Ulu Tevelaaq Nyihiraang, Samarinda Nawasena, Kukar Rawai Hewah dan Olah Gubang, Berau Cempaka 46, Paser Mavia Ethnic Borneo, Kutai Timur Prima Harmonic, Kaltara Sanggar Budaya Tradisional Pagun Taka, Kalteng Bellacoustic Indonesia, Kalsel Gamalan Akarcita, dan Kalbar Langkau Etnika.(Adv/Prokom Kukar)

Share Now

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here