Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) melaksanakan berbagai program pembangunan dan peningkatan pelayanan selama satu tahun terakhir. Program-program tersebut sesuai dengan visi Kukar Idaman, yaitu Inovatif, Berdaya Saing, dan Mandiri.
Salah satu program unggulan Pemkab Kukar adalah peningkatan infrastruktur, baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan. Pemkab Kukar, di bawah kepemimpinan Edi Damansyah dan Rendi Solihin, berupaya memberikan efek berganda bagi roda perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Beberapa contoh peningkatan infrastruktur yang dilakukan Pemkab Kukar adalah sebagai berikut:
– Peningkatan jalan dan pemasangan lampu penerangan jalan umum (LPJU) di desa-desa terluar, seperti Desa Karya Jaya, Kecamatan Samboja. Hingga kini, 2.450 LPJU telah terpasang di 16 kecamatan di Kukar, mencapai 85 persen dari target.
– Peremajaan dan pembangunan dermaga di wilayah pesisir, sebanyak 13 dermaga diremajakan dan satu dermaga baru dibangun.
– Penyediaan listrik 24 jam bagi desa-desa yang belum teraliri listrik, melalui program Terang Kampongku. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar menargetkan 17 desa akan menikmati listrik 24 jam tahun 2023 ini. Sumber listrik berasal dari PLN dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) komunal.
– Pembangunan water boom dan perbaikan fasilitas di Pulau Kumala, salah satu objek wisata unggulan di Kukar.
Selain infrastruktur, Pemkab Kukar juga menggenjot optimalisasi sektor pertanian, melalui program Makmur Idaman. Program ini bertujuan menjadikan Kukar sebagai lumbung pangan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Kalimantan Timur (Kaltim).
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kukar 2021-2026, Pemkab Kukar menetapkan lima kawasan pertanian terintegrasi di enam kecamatan, yaitu Tenggarong, Tenggarong Seberang, Loa Kulu, Sebulu, Muara Kaman, dan Marangkayu.
Kawasan pertanian terintegrasi adalah kawasan yang menggabungkan beberapa sektor usaha tani, seperti sawah, hortikultura, peternakan, dan perikanan. Kawasan ini juga dilengkapi dengan hilirisasi produk, jalan usaha tani, irigasi, dan badan usaha milik desa (Bumdesa).
Program ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian, serta mengubah pola pikir petani dari tradisional ke modern. Pemkab Kukar juga memberikan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) dan pupuk untuk para petani.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) juga berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sektor perikanan. Melalui program Kukar Idaman, Pemkab Kukar memberikan bantuan berupa alat, infrastruktur, dan pabrik pakan ikan.
Bantuan tersebut disalurkan ke beberapa kecamatan yang menjadi kawasan pertanian dan perikanan Kota Raja. Salah satunya adalah Kecamatan Tenggarong Seberang, yang mendapatkan 43 unit kultivator, 38.500 kilogram pupuk NPK, dan 45.000 kilogram pupuk urea.
Selain itu, Pemkab Kukar juga memberikan 217 ton pupuk granul ke enam desa di Kecamatan Tenggarong Seberang. Bantuan ini bertujuan untuk mengatasi kelangkaan pupuk bersubsidi yang sempat terjadi dua bulan lalu.
Tak hanya sektor pertanian, sektor perikanan juga mendapat perhatian dari Pemkab Kukar. Sebab, sektor ini juga memiliki potensi besar dalam pengembangan perekonomian daerah.
Dari catatan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kukar pada 2020 lalu, hasil produksi perikanan mencapai 202.277 ton. Potensi ini yang membuat Pemkab Kukar memberikan perhatiannya kepada para nelayan tangkap maupun budidaya di Kota Raja.
Melalui program Kukar Idaman, Pemkab Kukar memberikan bantuan sarana dan prasarana rutin untuk mendongkrak industri perikanan daerah. Di antaranya pembangunan infrastruktur perikanan secara berkelanjutan di Kecamatan Samboja senilai Rp 15 miliar.
Infrastruktur tersebut akan memiliki berbagai perlengkapan yang bertujuan untuk mendukung aktivitas perikanan. Diantaranya lemari pendingin yang dapat digunakan untuk mengawetkan hasil tangkap atau budidaya.
Dengan adanya infrastruktur pendukung tersebut, harga ikan, maupun hasil perikanan lainnya bisa tetap stabil dan meminimalisir terjadinya kerugian. Sebab, akan berpengaruh pada daya tahan hasil produksi perikanan.
Pembangunan infrastruktur secara berkelanjutan ini juga akan menyasar pada peremajaan jalan penghubung yang ada. Sehingga, dapat menunjang distribusi hasil perikanan dari satu tempat ke tempat lainnya. Dan, akan berpengaruh pada perputaran ekonomi.
Tak hanya itu, Rp 219 Miliar juga digelontorkan Pemkab Kukar dalam program 25 ribu nelayan produktif. Program tersebut meliputi pemberian bantuan bagi kelompok-kelompok nelayan, atau Pokdakan yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kukar.
Peningkatan sektor perikanan di Kota Raja ini pun akan didukung dengan pembangunan pabrik pakan ikan di Loa Kulu. Sebab, harga pakan ikan yang mahal menjadi salah satu kendala bagi para pembudidaya ikan di Kukar.
Adapun alasan Loa Kulu sebagai lokasi pabrik yang dipilih karena memiliki beberapa keunggulan. Pertama, Loa Kulu merupakan wilayah dengan jumlah pembudidaya ikan terbanyak di Kukar. Kedua, Loa Kulu memiliki akses yang mudah ke kota-kota besar seperti Samarinda dan Balikpapan.
Perhatian Edi Damansyah dan Rendi Saputra pada sektor perikanan ini pun sejalan dengan janji politik mereka yang akan memfasilitasi 25.000 nelayan dan pembudidaya produktif di Kukar melalui Program Kukar Idaman. Program ini bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kukar, khususnya di sektor kelautan dan perikanan.
Selain sektor pertanian dan perikanan, Pemkab Kukar juga menaruh perhatiannya di sektor pendidikan dan kesehatan. Guna meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Pemkab Kukar memberikan bantuan berupa beasiswa, bantuan operasional sekolah, fasilitas kesehatan, dan vaksinasi Covid-19. (ad/aam)