Berau, Kalimantan Timur – Di tengah kenaikan harga beras nasional, Kalimantan Timur terus memperkuat ketahanan pangan melalui pengembangan klaster padi di Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau. Klaster padi seluas 281 hektare ini mampu menghasilkan sekitar 5-6 ton per hektare per panen.
Upaya ini merupakan bagian dari kegiatan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Kaltim untuk memperkuat pasokan pangan yang sering kali dipenuhi dari wilayah lain di luar Kaltim. Penambahan pasokan ini diharapkan dapat menjaga stabilisasi harga pangan di wilayah Berau.
Acara panen padi tersebut dilakukan pada Kamis (22/2/2024) di Gapoktan Manunggal Karsa, Desa Labana Jaya, Kecamatan Teluk Bayur. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Budi Widihartanto, Sekretaris Daerah Kabupaten Berau, Muhammad Said, Forkopimda Berau, dan pengurus serta anggota Gapoktan Manunggal Karsa.
Dalam sambutannya, Budi Widihartanto menyampaikan bahwa Bank Indonesia senantiasa bersinergi dalam menjaga stabilisasi harga pangan sebagai bagian dari pengendalian inflasi bersama dengan berbagai pihak, terutama pemerintah daerah. Sinergi tersebut dilakukan dalam bentuk kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Berau, khususnya Dinas Pertanian dan Peternakan, melalui pendampingan Gapoktan Manunggal Karsa sebagai kawasan pertanian padi terintegrasi.
“Kegiatan panen bersama hari ini merupakan bentuk kolaborasi bersama terhadap sektor pangan di daerah dan diharapkan seluruh pemangku kebijakan di Berau, khususnya Forkopimda, dapat terus mendukung penguatan ketahanan pangan di daerah. Pada periode Januari 2024, inflasi di Berau tercatat sebesar 0,24 persen, lebih rendah dari inflasi Kaltim sebesar 0,34 persen. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pengendalian inflasi di Berau telah berjalan dengan baik,” ujar Budi.
Selain panen bersama, kegiatan ini juga diisi dengan pelatihan budidaya padi organik yang diberikan oleh Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Berau. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi padi di Berau, sekaligus mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berdampak negatif bagi lingkungan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Berau, Muhammad Said, mengapresiasi kerjasama yang telah terjalin antara Bank Indonesia, pemerintah daerah, dan Gapoktan Manunggal Karsa. Ia berharap, kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi petani padi di Berau, khususnya dalam hal peningkatan kesejahteraan dan pendapatan.
“Kami berterima kasih kepada Bank Indonesia yang telah memberikan bantuan dan pendampingan kepada Gapoktan Manunggal Karsa. Kami juga mengucapkan selamat kepada petani yang telah berhasil panen dengan hasil yang memuaskan. Kami berharap, ke depannya, Gapoktan Manunggal Karsa dapat menjadi contoh bagi gapoktan lainnya di Berau, sehingga produksi padi di Berau dapat terus meningkat dan mencukupi kebutuhan pangan di daerah ini,” kata Said. (AdminPena)