Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur – Desa Kota Bangun III, Kecamatan Kota Bangun Darat, Kutai Kartanegara (Kukar), kembali menggelar Festival Cenil tahunan pada Sabtu (11/5/2024) kemarin. Festival ini bukan hanya perayaan ulang tahun desa ke-41, tapi juga bukti nyata transformasi singkong, tanaman lokal yang berlimpah, menjadi pendorong ekonomi kreatif masyarakat.
Bupati Kukar, Edi Damansyah, mengapresiasi inisiatif desa dalam melestarikan jajanan tradisional cenil sekaligus mengembangkan potensi singkong sebagai sumber pangan alternatif.
“Cenil ini bukan hanya soal kuliner, tapi juga bagian dari ketahanan pangan dan identitas budaya Kukar,” ujar Edi Damansyah.
Bupati Edi Damansyah menegaskan komitmen Pemkab Kukar dalam mendukung pengembangan UMKM melalui berbagai program, seperti pelatihan, bantuan peralatan, dan akses permodalan.
“Kami ingin UMKM di Kukar, termasuk di Kota Bangun III, bisa naik kelas dan bersaing di pasar yang lebih luas,” ujar Lilik.
Kepala Desa Kota Bangun III, Lilik Hendrawanto, menjelaskan bahwa festival ini menjadi ajang promosi produk UMKM lokal, terutama yang berbahan dasar singkong.
“Kami ingin menunjukkan bahwa singkong bukan hanya makanan pokok, tapi bisa diolah menjadi berbagai produk bernilai ekonomi tinggi,” ungkapnya.
Selain cenil yang terbuat dari bahan singkong, di Desa Kota Bangun III juga ada UMKM yang terbuat dari bahan Rosella seperti keripik, kue, sirup dan bahkan es krim.
Lilik mengakui bahwa pengembangan UMKM di desanya masih menghadapi beberapa tantangan, terutama terkait SDM dan promosi. Namun, dukungan dari pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait memberikan optimisme bagi pengembangan ekonomi kreatif di Kota Bangun III.
“Dukungan dari pemerintah daerah sudah luar biasa, saya sebagai kepala desa sangat berterima kasih,” ucapnya.
Festival Cenil Kota Bangun III menjadi bukti bahwa potensi lokal, jika dikelola dengan baik, dapat menjadi daya ungkit ekonomi yang signifikan. Semangat gotong royong dan inovasi masyarakat menjadi kunci keberhasilan festival ini, sekaligus menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya di Kukar. (Adv/Prokom Kukar)