Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) terus berupaya mengatasi permasalahan blank spot atau daerah tanpa jaringan telekomunikasi di wilayahnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Kominfo Kukar, Solihin, Selasa (2/7/2024).
“Permasalahan blank spot menjadi salah satu prioritas penanganan Pemkab Kukar. Kami di Diskominfo telah memetakan ada 23 desa yang masuk kategori blankspot,” ujar Solihin.
Lebih lanjut, Solihin menjelaskan bahwa dari 23 desa blankspot, 14 desa sudah ditangani sejak tahun 2023 lalu.
“Sedangkan sisanya masuk dalam program Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI,” terangnya.
Ia menambahkan, saat ini masih ada tiga desa di Kecamatan Tabang yang belum tersambung jaringan internet dari program KemenKominfo.
“Yakni Desa Long Beleh Modang, Umaq Dian, dan Umaq Tukung. Karena daerah tersebut tidak bisa mengintervensi, maka kami memasang internet desa yang ditempatkan di kantor desa tersebut dengan sistem radio link,” tuturnya.
Solihin mengakui, selama pembangunan jaringan telekomunikasi ada beberapa kendala yang dihadapi.
“Diantaranya jarak antara tower induk dengan desa blankspot terlalu jauh, mengakibatkan cakupan jangkauan internet terbatas,” ungkapnya.
“Kendala lainnya, jaringan listrik di sejumlah kawasan blankspot belum tersedia 24 jam, sehingga pemanfaatan internet belum bisa maksimal. Selain itu juga ada beberapa desa yang masih lemah sinyal,” tandasnya.
Pemkab Kukar berkomitmen untuk terus berupaya mengatasi permasalahan blank spot di wilayahnya.
“Harapan kami, dengan tersambungnya jaringan internet di seluruh desa, masyarakat dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan akses informasi, komunikasi, dan ekonomi,” pungkasnya. (Adv/Diskominfo Kukar)