Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur – Di Cipari Makmur, desa kecil yang dikelilingi hamparan sawah di Muara Kaman, riuh dukungan terasa seperti aliran sungai yang tak pernah surut. Setiap sudut desa menceritakan kemajuan yang kini dirasakan warganya. Nama Edi Damansyah dan Rendi Solihin selalu mengisi perbincangan di balai desa atau di bawah rindang pohon ketika para petani beristirahat sejenak dari mengolah sawah. Kepemimpinan dua sosok ini seolah telah menjadi titik balik yang membawa Cipari Makmur menuju kesejahteraan baru.
Warga Cipari Makmur dulu hanya bisa mengandalkan hasil panen secukupnya untuk kebutuhan sehari-hari. Namun kini, wajah-wajah optimis terpancar di setiap pertemuan warga. Mereka mulai terbiasa dengan hasil panen yang meningkat berkat perbaikan irigasi dan teknologi yang kini menjadi bagian dari keseharian mereka. Desa ini tak lagi terpaku pada cara tradisional. Bantuan teknologi dan berbagai pelatihan yang difasilitasi oleh pemerintah telah membuka jalan baru bagi mereka. Para petani kini tidak hanya sekadar bertani, tetapi mulai berani menjual hasil bumi mereka melalui platform online, menjangkau pasar yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya.
Di bawah kepemimpinan Edi dan Rendi, para petani tak lagi kesulitan mendapatkan pupuk berkualitas atau air yang cukup untuk mengairi lahan. Kini, mereka bisa mengolah lahan dengan lebih efektif, merawat sawah dengan bantuan teknologi, dan bahkan mulai merintis usaha sendiri di bidang pertanian. Di beberapa sudut desa, para pemuda tampak sibuk mengelola usaha kecil yang berbasis hasil pertanian lokal, membawa semangat baru bagi Cipari Makmur.
Harapan agar Edi dan Rendi melanjutkan kepemimpinan mereka terasa kuat di desa ini. Warga mengenang perbaikan demi perbaikan yang mereka rasakan dalam beberapa tahun terakhir. “Dulu kami sering kekurangan air dan pupuk, tapi sekarang semua lebih mudah. Mereka benar-benar memperhatikan kami,” kata seorang petani sembari tersenyum, matanya penuh keyakinan. Kini, ia tak hanya bercocok tanam untuk kebutuhan sehari-hari, tapi juga menjual pupuk organik yang ia produksi bersama kelompok tani lokal.
Ketika Rendi Solihin datang ke Cipari Makmur dalam momen kampanyenya baru-baru ini, sambutan hangat warga terlihat seperti refleksi rasa terima kasih mereka. Di bawah pohon-pohon rindang yang menaungi mereka dari terik matahari, Rendi berdiri di hadapan warga, menyampaikan komitmen yang selama ini selalu ditunggu-tunggu. “Untuk meningkatkan jumlah hasil pertanian dan indeks panen di Kutai Kartanegara, kami berkomitmen menggelontorkan anggaran sebesar-besarnya bagi sektor pertanian di wilayah ini,” ujar Rendi dengan suara yang penuh keyakinan, disambut tepuk tangan dan sorakan dari warga yang memenuhi tempat tersebut.
Sorakan warga membahana, mempertegas dukungan mereka bagi pasangan ini. “Untuk kemenangan Edi Rendi di nomor satu. Terima kasih, sukses, dan lanjutkan semangat!” teriak salah satu warga, memicu gema seruan serupa dari para tetangganya. Warga Cipari Makmur tidak melihat kehadiran Rendi sebagai kampanye biasa. Bagi mereka, itu adalah wujud nyata dari harapan mereka akan masa depan yang lebih baik.
Desa Cipari Makmur kini menjadi bukti bahwa kemajuan bukan hanya mimpi. Perubahan yang terjadi selama kepemimpinan Edi Damansyah dan Rendi Solihin telah membawa mereka menuju taraf hidup yang lebih baik. Bagi warga desa, keberlanjutan kepemimpinan ini bukan sekadar pilihan politik, tetapi harapan agar desa mereka terus melangkah maju, merasakan dampak nyata dari tangan pemimpin yang memperjuangkan mereka. (AdminPena)