Beranda Daerah Jembatan Mahakam Kembali Ditabrak, DPRD Kaltim Minta Investigasi

Jembatan Mahakam Kembali Ditabrak, DPRD Kaltim Minta Investigasi

118
0
BERBAGI
RDP Komisi II DPRD Prov. Kaltim akibat Insiden Fender Jembatan Mahakam ditabrak Tongkang bermuatan kayu : Gelar Invenstigasi

Balikpapan Kalimantan Timur – Jembatan Mahakam di Samarinda, Kalimantan Timur, kembali ditabrak oleh sebuah kapal ponton yang sarat muatan kayu pada Minggu (16/02/2024). Kejadian ini merupakan yang ke-21 kalinya, membuat Komisi Dua DPRD Provinsi Kalimantan Timur meminta semua pihak untuk melakukan investigasi atas kerusakan jembatan.

Akibat insiden tersebut, Komisi Dua bersama Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur menggelar rapat dengar pendapat dengan semua pihak terkait di Balikpapan pada Senin 24/2/2025. Mereka meminta investigasi segera dilakukan terhadap kerusakan jembatan, termasuk hilangnya fender pengaman akibat tabrakan.

Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud menegaskan bahwa keselamatan warga harus diutamakan. Jembatan harus dipastikan aman setelah investigasi dilakukan, meskipun akses darat dan sungai harus ditutup demi kelancaran investigasi dan perumusan pembangunan fender jembatan.

H. Hasanuddin Mas’ud, Ketua DPRD Prov. Kaltim : Jembatan Mahakam sudah 21 kali ditabrak

Hasil rapat dengar pendapat memutuskan bahwa Jembatan Mahakam akan ditutup selama dua pekan. Arus darat akan dialihkan ke Jembatan Mahakam Empat yang terletak di sebelah jembatan lama yang ditabrak ponton tersebut.

“Jadi hasil rapat yang dihadiri oleh semua stakeholder yang punya kepentingan soal jembatan disimpulkan bahwa kita akan melakukan penutupan sementara sampai menunggu investigasi dari BBPJN dan dari PUPR Kaltim tentang dampak kerusakan jembatan,” kata Hasanuddin.

Selama masa perbaikan, DPRD Kaltim mengusulkan penambahan kapal escort dan kapal assist untuk membantu mengendalikan tongkang yang melintas di bawah jembatan.

“Ini adalah langkah antisipasi untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali,” tambahnya.

Kepala BBPJN Kaltim, Hendro Satrio, mengatakan bahwa pihaknya akan segera membentuk tim untuk melakukan investigasi di lapangan, termasuk tes kekuatan jembatan dan pondasi. Pembangunan fender baru akan menunggu pertanggungjawaban dari pihak penabrak.

“Kalau menurut versi kita, perhitungan ganti rugi secara kasar itu 35 miliar karena kita harus membongkar fender yang sudah tenggelam dan membuat baru lagi,” jelas Hendro.

Penutupan Jembatan Mahakam ini diharapkan dapat memberikan waktu bagi tim investigasi untuk bekerja dengan tenang dan menyeluruh, sehingga penyebab pasti kecelakaan dapat diidentifikasi dan solusi pencegahan dapat dirumuskan. (aam/adp)

Share Now

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here