Beranda Daerah Posko Angleb 2025 di Pelabuhan Samarinda resmi ditutup, Khusus Angkutan Laut ini...

Posko Angleb 2025 di Pelabuhan Samarinda resmi ditutup, Khusus Angkutan Laut ini evaluasinya

307
0
BERBAGI
Penutupan Posko Angleb Tahun 2025 Oleh Kepala KSOP Kelas I Samarinda

Samarinda, Kalimantan Timur – Pos Koordinasi Angkutan Laut Lebaran (Posko Angleb) Idul Fitri 1446 H/Tahun 2025 resmi ditutup di Pelabuhan Samarinda oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas I Samarinda, Mursidi setelah digelar selama 22 hari dari tanggal 21 Maret Hingga tanggal 11 April 2025.

Foto Bersama Petugas Gabungan Posko Angleb Tahun 2025 di Pelabuhan Samarinda

Penutupan Posko Angleb tersebut dirangkaikan dengan evaluasi bersama dengan stake holder mulai operator kapal, TNI/Polri, Dinas Perhubungan (Dishub), Pelindo, Balai Karangtina Kesehatan (BKK) serta unsur Kemaritiman lainnya yang digelar di gedung terminal Pelabuhan Samarinda, Jumat (11/4/2025) pagi tadi.

Kepala KSOP Kelas I Samarinda, Mursidi mengatakan sesuai dengan jadwal nasional dari kementerian perhubungan laut, posko nasional angkutan lebaran ditutup.

“Dari data angkutan lebaran tahun 2025 di pelabuhan Samarinda mengalami penurunan kurang lebih 16 persen, dibandingkan tahun lalu sekitar 20 ribuan penumpang, sedangkan tahun ini hanya sekitar 17.600 penumpang,” tuturnya usai melakukan kegiatan evaluasi hari ini.

“Yang jelas secara keseluruhan untuk kegiatan angkutan lebaran di Pelabuhan Samarinda mengalami penurunan,” sambungnya.

Ia menambahkan ada beberapa faktor penurunan tersebut yakni pemerintah melalui Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) melakukan WFH.

“Masyarakat mungkin sudah melakukan mudik lebih dulu, sebelum dilakukan posko lebaran, jadi ada jeda waktu yang cukup, untuk melakukan mudik duluan, yang kedua adanya pilihan pelabuhan seperti di Bontang dan Balikpapan, misalnya kalau di Samarinda tidak ada kapal, bisa memilih dua pelabuhan tersebut, sehingga ada terjadi penyebaran penumpang,” bebernya.

Lanjut kata Mursidi, yang menarik tahun ini di wilayah kerja Pelabuhan Samarinda, ada dermaga lokal Sungai Kunjang, yang sebelumnya tahun lalu belum masuk dalam pendataan,

“Kapal-kapal angkutan sungai ada kegiatan angkutan lebaran juga yang cukup padat, disana ada sekitar 80 kapal yang melayani, antar kabupaten, itu cukup signifikan, dan memang ada 9 ribu penumpang melakukan mudik lebaran, dari Samarinda menuju Melak, Long Bagun, dan Kota Bangun. Jadi mereka tidak hanya mengangkut barang-barang, tetapi juga penumpang, ini lumayan signifikan peningkatannya,” bebernya.

Sehingga secara keseluruhan angkutan lebaran di Pelabuhan Samarinda berjalan dengan baik, dan pihaknya, bersama dengan stake holder terkait, akan terus mengupayakan memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Kami akan terus melakukan upaya, untuk memberikan pelayanan yang baik ke masyarakat,” imbuhnya.

Disinggung soal hasil evaluasi yang dilakukan terkait dengan kegiatan posko lebaran 2025, diakuinya memang ada beberapa catatan, yang fokus dilakukan kedepan.

Mursidi, SE ME., Kepala KSOP Kelas I Samarinda

“Pertama terkait penataan parkir, yang diketahui Pebuhan Samarinda ini berdekatan dengan jalan raya, sehingga saat Embarkasi dan Debarkasi, baik pengantar maupun penjemput, kebanyakan enggan kendaraannya masuk ke area terminal, malah justru parkir di pinggir jalan, ini yang menjadi kendala. Sehingga kedepannya kami akan koordinasi dengan dishub serta satlantas Polresta Samarinda, termasuk dengan operator untuk menertibkan ini,” ungkapnya.

“Minimal sebelum melakukan embarkasi dan debarkasi, sudah dilakukan pembatasan disisi jalan, misal dengan memberikan barier, sehingga pengantar serta penjemput, bisa memarkirkan kendaraannya bisa masuk ke terminal,” sambungnya.

Selain itu juga terkait dengan tiketing, ia menyebutkan bahwa memang dari operator telah menjalankan, dengan sistem tiketing. Namun, diantara tiket online antara operator yang ada di pelabuhan, belum terkonektifitas dengan baik. Ini diakuinya menjadi salah satu kendala.

“Artinya penumpang yang sudah berada diatas kapal belum bisa di-update berapa jumlah pasti yang dikeluarkan, termasuk yang sudah boarding, jadi tidak perlu manual lagi. Kedepan akan kami coba koordinasi dengan koordinator kapal dan di terminal, supaya sinergi, dengan membuat sistem online, yang bisa dilihat langsung berapa jumlahnya, sehingga sebelum berangkat sudah tahu,” imbuhnya.

Selanjutnya terkait dengan beberapa fasilitas yang perlu diperbaiki, karena seperti diketahui gedung terminal ini merupakan eks gudang.

“Tetapi saat ini ya sudah cukup baik, tetapi tampilan luar masih perlu diperbaiki, sehingga kesan gudangnya bisa hilang, dengan begitu kesannya bisa terlihat seperti terminal penumpang,” pungkasnya.

Sisi lain dari evaluasi tersebut, Plt Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas I Samarinda Ahmad Musyafa, memberi apresiasi salah satu operator kapal penumpan (KM. Queen Soya) yang menyediakan tenaga medis (perawat) di atas kapal selama dalam pelayaran dan diharapkan ini menjadi kewajiban dari setiap operator memiliki tenaga medis yang ikut dalam pelayaran di atas kapal penumpang.

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH
PLT kepala Balai Kekarantinaan kesehatan kelas I Samarinda

“dari kita juga memberi apresiasi buat kapal Queen Soya, dimana di Queen Soya ada perbaikan yang cukup signifikan disaat kondisi layanan matra kesehatan saat ini ditempatkan tenaga perawat di atas kapal yang tujuan untuk meminimalisir kejadian-kejadian Kesehatan yang terjadi dalam pelayaran dan dapat menjadi penyambung kordinasi antara petugas BKK kelas I Samarinda dengan pihak operator kapal serta ini dapat diikuti oleh operator kapal lainnya di Samarinda”, sebutnya. (AdminPena)

Share Now

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here