Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur – Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Kutai Kartanegara (Kukar), Muslik, memberikan perhatian serius terhadap keberlanjutan sektor perikanan di Desa Loa Ulung, Kecamatan Tenggarong Seberang. Ia menilai, potensi besar desa tersebut perlu dioptimalkan melalui inovasi sistem budidaya yang lebih adaptif terhadap tantangan lingkungan.
“Desa Loa Ulung sebenarnya memiliki potensi luar biasa karena berada di pinggiran Sungai Mahakam. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, kegiatan budidaya ikan di keramba mulai terganggu akibat aktivitas ponton dan kegiatan lain di sungai,” ujar Muslik pada Rabu (11/6/2025).
Melihat situasi tersebut, DKP Kukar kini mendorong pergeseran metode budidaya dari sistem perairan sungai ke sistem darat. Alternatif seperti kolam tanah dan kolam terpal mulai dikenalkan kepada masyarakat sebagai solusi jangka panjang yang lebih stabil dan ramah lingkungan.
“Ada beberapa kolam tanah dan juga kolam terpal yang sudah mulai digunakan. Kami terus menggali potensi ini. Ini bisa menjadi jawaban atas tantangan yang mereka hadapi di Sungai Mahakam,” lanjutnya.
Muslik menekankan bahwa sistem budidaya ikan berbasis darat tidak memerlukan keahlian khusus. Dengan pendampingan teknis yang tepat, masyarakat bisa mengelola kolam secara mandiri dan berkelanjutan.
“Kegiatan budidaya perikanan itu sebenarnya tidak sulit. Bisa dilakukan oleh siapa saja, kapan saja,” jelasnya.
Melalui pendekatan ini, DKP Kukar berharap pengembangan sistem budidaya darat dapat membuka peluang usaha baru dan meningkatkan perekonomian warga setempat tanpa terlalu bergantung pada kondisi perairan sungai.
“Kami ingin masyarakat tetap berdaya meski menghadapi tantangan di perairan. Ini bukan sekadar solusi sementara, tapi langkah menuju keberlanjutan,” tandas Muslik.(ADV Diskominfo Kukar/ dp-as)