Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur – Pemerintah Desa Jembayan Tengah, Kecamatan Loa Kulu, terus bergerak cepat memperkuat ketahanan pangan desa dengan memaksimalkan potensi lahan pertanian dan menghidupkan kembali peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai motor penggerak ekonomi lokal.
Kepala Desa Jembayan Tengah, Masnur, menuturkan bahwa langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk menciptakan kemandirian pangan sekaligus membuka peluang usaha bagi warga desa. Fokus utama diarahkan pada komoditas pangan strategis seperti padi dan hortikultura.
“BUMDes kembali kami aktifkan untuk menyuplai kebutuhan pokok masyarakat, khususnya beras dan hasil pertanian lainnya. Ini juga bagian dari upaya memperkuat kedaulatan pangan desa,” ujar Masnur, Minggu (15/6/2025).
Tak hanya itu, pihak desa juga pernah menerima minat kerja sama dari Perum Bulog untuk suplai beras. Namun keterbatasan produksi saat ini membuat potensi itu belum bisa dioptimalkan.
“Kapasitas produksi masih terbatas, jadi kami belum bisa penuhi permintaan dari Bulog. Tapi kami sedang menuju ke arah sana,” tambahnya optimis.
Saat ini, dari total lahan pertanian seluas 300–400 hektare, sekitar 75 persen sudah digarap aktif. Pemerintah desa pun menargetkan perluasan area tanam agar hasil produksi semakin meningkat.
Kekuatan produksi desa ini juga didukung oleh 15 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang tersebar di wilayah desa. Mereka mengolah berbagai jenis komoditas, dari padi sawah hingga aneka tanaman hortikultura.
Namun, lebih dari sekadar produktivitas, regenerasi petani juga menjadi perhatian penting. Masnur menyebut, pihaknya tengah mendorong keterlibatan generasi muda dalam dunia pertanian sebagai bentuk adaptasi ekonomi pasca menurunnya aktivitas pertambangan di wilayah setempat.
“Kami ingin pertanian jadi pilihan masa depan, bukan hanya pelarian. Anak-anak muda harus melihat bahwa bertani itu menjanjikan, apalagi sekarang peluang di sektor tambang mulai berkurang,” pungkasnya.(ADV Diskominfo Kukar/ dp-as)