Beranda Daerah Angka Stunting di Kukar Turun Drastis, Dinkes: Ini Kerja Bersama

Angka Stunting di Kukar Turun Drastis, Dinkes: Ini Kerja Bersama

210
0
BERBAGI
Plt. Kepala Dinkes Kukar, Kusnandar

Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur – Kabar menggembirakan datang dari Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, angka stunting di wilayah ini turun signifikan menjadi 14,2 persen, jauh menurun dari angka sebelumnya yang sempat menyentuh 27 persen.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar, Kusnandar, mengapresiasi pencapaian ini sebagai hasil dari sinergi lintas sektor, bukan semata peran instansinya.

“Porsi Dinkes hanya 30 persen dalam penanganan stunting. Faktor lainnya sangat bergantung pada sanitasi, pola hidup sehat, hingga edukasi pola asuh,” ujarnya, Sabtu (28/6/2025).

Kusnandar mencontohkan, pemberian gizi yang baik bisa jadi tak berdampak maksimal bila lingkungan tempat tinggal anak tidak mendukung, misalnya karena buruknya sanitasi atau jamban tidak layak.

“Gizi yang baik bisa sia-sia jika anak sering diare akibat sanitasi yang buruk. Bukannya tumbuh, nutrisinya malah habis untuk melawan penyakit,” jelasnya.

Karena itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi dengan OPD lain, seperti Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) yang bertanggung jawab atas infrastruktur dasar dan sanitasi.

Sementara itu, Dinkes tetap fokus pada intervensi medis, mulai dari pemeriksaan dokter, pengobatan, hingga pemberian makanan tambahan bagi anak-anak stunting.

Meski angkanya menurun, Kusnandar menegaskan 14 persen belum cukup. Ia ingin angka tersebut ditekan lebih jauh melalui program-program berkelanjutan yang menyentuh akar persoalan.

“Banyak anak stunting justru berasal dari keluarga mampu. Artinya, ini bukan sekadar masalah ekonomi, tapi juga pola asuh dan kebiasaan makan yang salah,” tegasnya.

Ia menyayangkan masih banyak orang tua yang memilih makanan instan atau cepat saji karena praktis, tanpa memperhatikan kandungan gizinya. Untuk itu, Dinkes Kukar terus mengampanyekan paradigma baru tentang konsumsi gizi seimbang.

“Bukan lagi 4 sehat 5 sempurna, sekarang kita dorong konsep isi piringku. Komposisi makanan harus tepat agar anak tumbuh optimal,” pungkasnya.(ADV Diskominfo Kukar/ dp-as)

Share Now

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here