Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur – Program Kukar Berkah yang mengalokasikan bantuan operasional senilai Rp 100 juta per pondok pesantren (ponpes) telah menuntaskan targetnya untuk periode 2022-2025. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) kini tengah merumuskan skema keberlanjutan program tersebut untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kukar Idaman Terbaik.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Kabupaten Kukar, Dendi Irwan Fahriza, mengonfirmasi pencapaian tersebut pada Selasa (28/10/2025).
“Sejak 2022 hingga 2025, total ada 50 pondok pesantren yang telah dibantu melalui belanja hibah daerah. Seluruhnya telah memiliki izin operasional dari Kementerian Agama,” kata Dendi.
Program ini, menurut Dendi, dirancang untuk memperkuat sektor keagamaan berbasis kesejahteraan, membantu pesantren mengelola pendidikan, sarana santri, dan penguatan lembaga.
“Data terbaru dari Kemenag Kukar mencatat kini terdapat 53 pondok pesantren aktif. Pemerintah daerah sedang merumuskan bentuk intervensi lanjutan bagi tiga pesantren tambahan itu agar bisa turut merasakan manfaat program pada periode berikutnya.”
Sementara itu, Bupati Kukar Aulia Rahman Basri menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program prioritas ini. Bantuan operasional ini, kata dia, tetap dijaga prinsip keberlanjutannya meski alokasinya akan disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
“Bantuan operasional pondok pesantren yang kita programkan sebesar Rp 100 juta per pondok tetap akan kita lanjutkan. Program ini sudah dimulai sejak Kukar Idaman dan terus dilanjutkan di masa Kukar Idaman Terbaik,” ujar Aulia.
Aulia menambahkan, rencana keberlanjutan program ini tengah disesuaikan dalam dokumen RPJMD Kukar Idaman Terbaik agar selaras dengan visi pembangunan daerah.
“Program ini sudah dimulai sejak Kukar Idaman dan terus dilanjutkan di masa Kukar Idaman Terbaik,” pungkasnya.(Adv Prokom Kukar)
