Samarinda, Kalimantan Timur — Program Pendidikan GratisPOL yang digagas Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sejak 2025 terus memberikan dampak nyata bagi mahasiswa dari berbagai latar belakang ekonomi. Program yang bertujuan membuka akses pendidikan tanpa biaya bagi warga Kaltim, mulai dari S1 hingga S2, kini menjadi penopang utama bagi ribuan mahasiswa. Salah satunya adalah Pita, mahasiswi Universitas Mulawarman (Unmul) yang merasakan langsung perubahan besar sejak menjadi penerima bantuan tersebut.
Bagi Pita, perjalanan kuliah tidak selalu mulus. UKT menjadi pengeluaran terbesar dalam setiap semester, membuat keluarganya harus memutar otak agar ia tetap bisa melanjutkan pendidikan. Namun semua berubah sejak GratisPOL mulai membantunya.
“Untuk saya sendiri, program GratisPOL ini tuh cukup membantu banget, terutama buat kebutuhan selama kuliah,” ujarnya dengan nada lega. “Yang paling terasa itu soal pembayaran UKT. Biasanya itu jadi pengeluaran paling besar. Tapi dengan adanya bantuan ini, semuanya jadi lebih mudah.”
Tak hanya menanggung biaya UKT, bantuan GratisPOL juga memberi dampak pada kebutuhan harian Pita. Beban finansial yang sebelumnya membuatnya sering khawatir, kini berkurang secara signifikan.
“Selain UKT, bantuan ini juga meringankan biaya hidup saya, seperti kebutuhan sehari-hari. Jadi nggak perlu terlalu khawatir soal uang,” ucapnya, Selasa (25/11/2025).
Pita mengaku kini proses kuliahnya jauh lebih lancar. Ia dapat mengikuti perkuliahan tanpa beban pikiran tentang pembayaran semester berikutnya atau kebutuhan pribadi yang harus ditunda.
“GratisPOL ini tuh bikin kuliah saya jadi lebih ringan dan lebih tenang,” tambahnya.
Beban finansial yang berkurang membuat motivasi Pita meningkat. Ia merasa memiliki dorongan lebih kuat untuk menyelesaikan kuliah tepat waktu, sebab ia merasa didukung secara langsung oleh program pemerintah daerah.
“Jujur, karena beban finansial jadi jauh lebih ringan, saya makin semangat buat nyelesaiin kuliah tepat waktu. Kayak ada dorongan tambahan,” tuturnya.
Sebagai penerima manfaat, Pita berharap program GratisPOL dapat terus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan. Ia ingin lebih banyak mahasiswa—terutama mereka yang berasal dari keluarga menengah ke bawah—mendapat kesempatan yang sama.
“Harapan saya ke depannya, semoga program ini tetap berlanjut dan makin ditingkatkan biar lebih banyak mahasiswa yang bisa ngerasain manfaatnya kayak saya,” katanya.
Selain itu, Pita menyinggung pentingnya menjaga transparansi dalam penyaluran program, agar tetap relevan, tepat sasaran, dan berdampak besar bagi generasi selanjutnya.
“Kesan saya, program ini tuh kerasa banget ngebantu. Pesan saya: pertahankan, perbaiki, dan terus jaga transparansinya biar makin ngasih impact ke generasi berikutnya,” ujarnya menutup pembicaraan.
Kisah Pita menggambarkan bagaimana GratisPOL menjadi jembatan harapan bagi mahasiswa Kaltim untuk melanjutkan pendidikan tanpa terbebani biaya tinggi. Program ini bukan hanya soal pembebasan UKT, tetapi juga tentang memberi ruang bagi anak-anak muda untuk membangun masa depan dengan lebih percaya diri.(er/ADV Diskominfo Kaltim)







