Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tengah mematangkan arah kebijakan pembangunan lima kawasan perdesaan melalui 17 program Kukar Idaman Terbaik. Program ambisius ini sedang dikaji untuk dimasukkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) agar dapat dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026.
Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri, menjelaskan bahwa konsep program ini akan memperkuat sektor pertanian dan perikanan, serta disesuaikan dengan potensi wilayah masing-masing, dengan estimasi anggaran sekitar Rp 100 miliar per kawasan.
“Program ini tidak berdiri sendiri, tapi untuk mencapai output dan outcome yang nyata. Produktivitas petani harus naik, luas tanam meningkat, dan hasil tangkapan nelayan juga membaik,” ujar Aulia.
Penetapan lima kawasan perdesaan ini sebenarnya sudah dilakukan sejak 2022 sebagai upaya pengembangan kawasan pertanian terpadu. Kawasan yang dimaksud meliputi wilayah Sebulu–Muara Kaman, Tenggarong Seberang, Tenggarong–Loa Kulu, dan Marangkayu (total lima kawasan, nama satu kawasan lagi tidak disebutkan).
Namun, Bupati Aulia menegaskan bahwa program tersebut belum dapat dijalankan karena masih dalam tahap kajian. Pemerintah saat ini fokus mematangkan desain kebijakan agar pelaksanaannya sejalan dengan arah RPJMD baru yang mulai berlaku pada 2026 mendatang.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, menyebut pihaknya akan berperan sebagai leading sector dalam perencanaan kawasan. Pelaksanaannya nanti akan melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis sesuai sektornya.
“Pasti melibatkan OPD teknis lain sesuai dengan kegiatan-kegiatan yang ada di kawasan itu,” pungkas Arianto.
Penggunaan anggaran Rp 100 miliar per kawasan tersebut akan diarahkan pada kegiatan infrastruktur penunjang, pemberdayaan masyarakat, serta penguatan sektor pertanian dan perikanan. Pemkab Kukar menargetkan desain akhir program stimulan ini selesai sebelum berjalan pada APBD 2026.(Adv Prokom Kukar)







