YOGYAKARTA – Ikatan Pelajar Mahasiswa (IPM) Kutai Kartanegara – Yogyakarta telah sukses menggelar Festival Eroh Bebaya ke-5, sebuah acara tahunan yang diadakan sebagai bagian dari usaha pelestarian budaya Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Meskipun sempat tertunda oleh Pandemi Covid-19, festival kali ini berlangsung dengan meriah.
Festival ini dihelat di Jalan Pangurakan tepatnya di Titik Nol Yogyakarta pada Sabtu (12/8/2023) malam. Acara ini sukses menyatukan para pelajar dan mahasiswa dalam semangat pelestarian budaya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara, Slamet Hadiraharjo, menyatakan kolaborasi antara pemerintah daerah dan komunitas pelajar dalam penyelenggaraan acara ini adalah sebuah langkah positif. Dia menganggap acara ini sebagai upaya luar biasa untuk melestarikan budaya Kukar di wilayah lain.
“Kolaborasi ini sungguh luar biasa dan memberikan peluang yang baik,” ujarnya.
Slamet Hadiraharjo juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada para pelajar dan mahasiswa yang berkontribusi dalam penyelenggaraan Festival Eroh Bebaya kali ini. Dia berpendapat bahwa IPM-Kukar sebaiknya lebih tegas dalam menginformasikan bahwa kebudayaan yang ditampilkan berasal dari Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Diharapkan acara ini mampu menghadirkan berbagai aspek pariwisata khas Kutai Kartanegara, bahkan mungkin dengan tambahan teknologi seperti layar LED.
“Terutama jika ada peserta asing, sebaiknya dipertimbangkan untuk menyediakan LED TV, hal ini dapat menjadi bahan evaluasi ke depan,” katanya.
Di pihak lain, Ketua IPM Kukar-Yogyakarta, Abudzar Al-Ghifari, menjelaskan bahwa Festival Eroh Bebaya merupakan bagian dari rangkaian acara Erau yang akan diadakan di Kutai Kartanegara pada September 2023. Konsep acara ini mengangkat Benua Kutai sebagai elemen penting dalam memeriahkan dan melestarikan budaya. Abudzar berharap Festival Eroh Bebaya kedepannya akan semakin besar dan meriah.
“Kami ingin mengucapkan terima kasih atas kolaborasi yang terjalin antara IPM Kukar-Yogyakarta dan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dalam perjalanan menuju Festival Erau,” ucapnya.
Dalam konteks yang sama, Ketua Pelaksana Festival Eroh Bebaya ke-5, Raudah Nur Jannah, menambahkan bahwa persiapan dan pelaksanaan acara ini memakan waktu sekitar tiga bulan. Dinas Pariwisata Kukar berperan sebagai sponsor utama dalam kegiatan ini, menjadikannya sebagai bentuk kerja sama yang mengarah kepada Festival Erau. Raudah berharap Festival Eroh Bebaya dapat terus dijaga sebagai wadah pertemuan para pelajar dan mahasiswa rantau di Yogyakarta.
“Melalui langkah ini, kami berusaha untuk terus memperkuat dan melestarikan budaya Kukar hingga ke pelosok negeri,” tutupnya.