Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar) mengakui masih banyak sekolah di daerah tersebut yang memiliki sarana dan prasarana (sarpras) kurang layak. Kondisi ini terutama terjadi di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor, mengatakan, jumlah sekolah yang sangat banyak menjadi tantangan dalam pemerataan fasilitas pendidikan. Saat ini, lebih dari 400 SD tercatat di Kukar.
“Kalau ditanya soal sarpras sekolah yang belum memadai, memang masih banyak. Karena jumlah sekolah kita juga banyak sekali, SD saja lebih dari 400,” kata Thauhid saat ditemui, Selasa (8/4/2025).
Ia menyebutkan, Disdikbud Kukar terus berupaya melakukan pembenahan secara bertahap, menyesuaikan dengan anggaran yang tersedia setiap tahun.
Meski begitu, Thauhid menegaskan bahwa pembangunan fisik bukan satu-satunya fokus dalam penggunaan anggaran pendidikan. Menurutnya, peningkatan kualitas guru melalui pelatihan dan bimbingan teknis (Bimtek) juga sangat penting.
“Saya selalu ingatkan, tidak semua anggaran harus habis untuk bangunan. Kalau semua untuk fisik, lalu bagaimana dengan peningkatan kapasitas guru?” tegasnya.
Disdikbud Kukar, lanjut Thauhid, tidak hanya membangun sekolah baru, tetapi juga mengevaluasi dan meningkatkan fasilitas sekolah-sekolah lama.
“Sekolah yang sudah berdiri lama juga kita perhatikan. Kita evaluasi, kita dukung supaya kualitas pendidikannya terus meningkat,” tambahnya.
Dengan langkah ini, Thauhid berharap mutu pendidikan di Kukar bisa lebih merata dan terus berkembang ke arah yang lebih baik.