Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur – Meski belum ditemukan kasus aktif Covid-19 di wilayah Kutai Kartanegara (Kukar) hingga pertengahan Juni 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Hal ini menyusul kabar kemunculan varian baru Covid-19 yang mulai terdeteksi di beberapa daerah.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kukar, Kusnandar, menegaskan bahwa Covid-19 kini berstatus endemi, yang berarti virus tersebut masih ada dan bisa menular kapan saja, seperti halnya flu atau penyakit menular lainnya.
“Covid-19 sekarang sudah dianggap sebagai endemi. Meski tidak seganas saat pandemi, potensi penularan tetap ada. Karena itu, kewaspadaan tetap penting,” ungkap Kusnandar, Sabtu (14/6/2025).
Hingga saat ini, tidak ada laporan kasus aktif yang diterima pihaknya. Namun, Kusnandar mengingatkan agar protokol kesehatan tetap diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama saat berada di tempat umum.
“Kita memang belum menerima laporan kasus baru, tapi virusnya belum hilang. Jadi, tetap jaga kebersihan, pakai masker saat berada di kerumunan, dan jangan abaikan pola hidup sehat,” ujarnya.
Mengenai kabar munculnya varian baru, Kusnandar menyebut bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa situasi saat ini masih dalam kendali dan belum ada tanda-tanda peningkatan kasus secara signifikan.
“Ada temuan varian baru di rumah sakit, tapi setelah koordinasi dengan Dinkes Provinsi, kami pastikan kondisinya belum mengkhawatirkan. Tetap tenang, namun jangan lengah,” katanya.
Dinkes Kukar juga telah menginstruksikan seluruh puskesmas untuk tetap dalam kondisi siaga. Upaya edukasi ke masyarakat terus digencarkan guna mencegah terbentuknya klaster baru di tengah aktivitas yang mulai kembali normal.
“Semua puskesmas sudah kami arahkan untuk tetap siap. Edukasi terus kami jalankan, karena pencegahan tetap yang utama,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga tengah menyiapkan langkah antisipatif menjelang kepulangan jemaah haji. Pemeriksaan kesehatan akan dilakukan oleh Balai Karantina di titik kedatangan. Jika ada jemaah yang menunjukkan gejala, maka Dinkes Kukar siap melakukan penanganan lanjutan.
“Pemeriksaan awal di balai karantina, dan jika diperlukan, tim kami akan melakukan penanganan sesuai prosedur. Kami sudah siapkan skemanya,” ujarnya.
Kusnandar pun kembali menegaskan pentingnya kesadaran individu untuk memeriksakan diri apabila mengalami gejala seperti demam, batuk, atau sesak napas. Ia menekankan bahwa isolasi mandiri masih relevan dilakukan bagi yang bergejala ringan.
“Kalau ada gejala, jangan ragu periksa ke puskesmas. Lebih baik cepat ditangani. Isolasi mandiri tetap kami anjurkan bagi yang mengalami gejala ringan,” tutupnya.(ADV Diskominfo Kukar/ dp-as)