Samarinda, Kalimantan Timur – Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kalimantan Timur (Karantina Kaltim) bersama pemerintah propinsi Kaltim dan pengusaha sukses melepas ekspor tiga komoditas unggulan senilai total Rp5,4 Miliar pada hari ini (22/10/2025) dari Pelabuhan Samudera Palaran, Samarinda.
Kegiatan yang bertajuk “Akselerasi Ekspor Komoditas Unggulan Daerah Kalimantan Timur” ini merupakan hasil sinergi kuat antara pemerintah dan sektor swasta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, sekaligus menjadi perwujudan nyata program hilirisasi industri nasional.
Komoditas yang dilepas terdiri dari produk hasil olahan dengan nilai tambah tinggi berupa Kayu Veneer dari PT. Orimba Alam Kreasi dengan volume 167,445 m3 senilai lebih dari Rp2,2 Miliar dengan negara tujuan India, Keruing Core Veneer, Keruing Face Veneer, dan Keruing Veneer dari PT. Kayu Alam Perkasa Raya dengan volume 230,281 m3 senilai lebih dari Rp2 Miliar dengan negara tujuan India, Palm Kernel Expeller (PKE) atau bungkil sawit dari PT. Sinar Sawit Sentosa dengan volmun 504,67 Ton senilai Rp1,2 Miliar dengan negara tujuan Tiongkok.
Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M. Panggabean dalam sbutannya menyebutkan bahwa capaian ini berkontribusi pada dua poin utama Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI, yaitu melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri dan meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.
“Produk yang diekspor telah melalui proses pengolahan, yang meningkatkan nilai jualnya dibandingkan ekspor bahan mentah. Barantin memastikan produk turunan ini aman dan berkualitas tinggi untuk diekspor,” ujar Sahat
Lebih lanjut, Sahat juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak, menekankan peran strategis Petugas Karantina di lapangan. “Kami menyampaikan rasa terima kasih kepada para Petugas Karantina yang telah memastikan bahwa setiap komoditas yang diekspor hari ini memenuhi persyaratan fitosanitari dan standar mutu yang ditetapkan negara tujuan, “Inilah bentuk nyata kontribusi kita bersama dalam menjaga reputasi Indonesia di pasar internasional.”
Kepala Karantina Kaltim, Arum Kusnila Dewi menegaskan komitmen karantina Kaltim untuk terus menjadi mitra strategis bagi pelaku usaha—hadir tidak hanya sebagai pengawas, tetapi juga sebagai fasilitator dan penggerak kemudahan ekspor, dengan tetap menjunjung tinggi prinsip integritas dan profesionalitas.
“Keberhasilan pelepasan ekspor hari ini memperkuat tren positif perdagangan luar negeri Kalimantan Timur. Berdasarkan data yang diambil dari BEST TRUST (Barantin Electronic System for Transaction and Utility Service Technology) selama tahun 2025, hingga 20 Oktober 2025, Karantina Kaltim telah mencatat total nilai ekspor komoditas pertanian mencapai lebih dari Rp 11 triliun dan komoditas perikanan mencapai Rp 947,3 miliar.
Arum menjelaskan nilai fantastis ini didominasi oleh komoditas unggulan seperti kayu olahan, produk olahan kelapa sawit, kepiting bakau hidup dan udang segar/beku yang secara konsisten menembus pasar internasional akan terus berupaya mengoptimalkan proses sertifikasi dan mempercepat layanan untuk mendorong lebih banyak lagi pelaku usaha di Kaltim yang menembus pasar global.
Kegiatan pelepasan ekspor disaksikan langsung jajaran pimpinan Barantin, para eksportir, perangkat daerah dan perwakilan instansi terkait lainnya. Harapan besar dicanangkan agar nilai, volume, dan variasi komoditas ekspor Kaltim terus bertambah di masa depan, mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.(AdminPena)







